Results for politik


 Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) membeberkan enam temuan elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kian meroket.

Temuan ini dipaparkan dalam konferensi pers hasil temuan analisis survei nasional LSI Denny JA, Senin (20/11/2023). Dengan tema 90 Hari Menuju Pilpres: Yang Meroket dan Yang Terjungkal.

LSI Denny JA melangsungkan survei ini dari 6-13 November 2023 dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner plus dilengkapi riset kualitatif. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden serta margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran memperoleh suara sebesar 40,3 persen, disusul pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud 28,6 persen dan Anies-Muhaimin 20,3 persen. LSI Denny JA menyebut ada enam alasan terkait meroketnya elektabilitas Prabowo-Gibran salah satunya Gibran Efek.

Pertama, elektabilitas Prabowo naik di kalangan pemilih milenial setelah memilih Gibran sebagai cawapres. Selain itu, julukan 'gemoy' untuk Prabowo banyak disukai kalangan muda.

Kedua, massifnya serangan terhadap Gibran justru membuat putra sulung Presiden Jokowi ini semakin dikenal. Hasil survei Oktober menunjukkan tingkat keterkenalan Gibran berada di posisi 69,4 persen dan merangsek naik pada November yaitu 87,1 persen.

Ketiga, sosok Gibran perlahan mulai mengambil suara di Jawa Tengah, sebagai provinsi dengan jumlah pemilih terbesar ketiga di Indonesia. Dukungan pemilih di Jateng terhadap Prabowo-Gibran naik 13,9 persen yang pada Oktober 10,7 persen lalu di bulan November 24,6 persen. 

"Jadi ada tiga kelompok pemilih yang terkena Gibran Efek, yang pertama Jawa Tengah sebagai teritori populasi pemilih terpadat ketiga di Indonesia," ujar Direktur LSI Denny JA Adjie Al Faraby, seperti dilihat Selasa (21/11/2023).

Gibran Efek kembali bekerja menaikkan elektabilitas Prabowo-Gibran terhadap pemilih milenial. Hasil survei Oktober sebesar 36,9 dan Merangkak naik di bulan November sebesar 38,5 persen.

"Jadi ada sentimen positif masuknya Gibran sebagai calon wakil presiden terhadap elektabilitas pasangan calon. Sehingga cenderung mengalami kenaikan," terang Adjie.

Terakhir, Gibran Efek menaikan elektabilitas pasangan calon dari kalangan pemilih yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi. Naik sebesar 4,5 persen yang pada Oktober 37,9 persen dan bulan November 42,4 persen.

"Kita tanyakan kepuasan mereka terhadap kinerja pak Jokowi. Dari mereka yang puas kemudian kita lihat kemana lari dukungan terhadap tiga pasangan calon," jelas Adjie.

Adjie mengatakan selisih antara Prabowo dan Ganjar pada survei kali ini merupakan yang tertinggi selama setahun ini. Prabowo unggul sebesar 11,7 persen. 

Dia menerangkan bahwa kritik dengan alasan dinasti, KKN, tidak kompeten untuk Gibran, tidak punya efek elektoral karena sisi positif Prabowo-Gibran lebih menonjol.

"Mengapa kemudian pasangan ini mengalami kenaikan karena memang kritik-kritik dengan alasan dinasti, KKN, yang menyerang personal Gibran dianggap tidak kompeten dan lain-lain. Itu ternyata tidak punya efek elektoral karena di sisi lain, sisi positif dari Prabowo-Gibran lebih kuat dibanding sentimen negatifnya, jadi ini hukum elektoral," ucapnya.

Selain itu, elektabilitas Prabowo-Gibran kian meroket karena semakin populer di kalangan wong cilik. Seruan Prabowo melanjutkan program populis Presiden Jokowi membuat ia semakin disukai.

"Jadi itulah enam alasan mengapa pasangan ini mengalami kenaikan," pungkas Adjie.

(HAM/nusantaraterkini.co)

Redaksi November 22, 2023
Read more ...